Pages

Banner 468 x 60px

 

Sabtu, 10 Maret 2012


Antusiasme masyarakat dalam menyambut "The Born This Way Ball Tour Concerts" Lady GaGa terbilang sangat tinggi. Hal itu terbukti dari penjualan tiket pre-sale yang dijual di FX lifestyle X'enter, Jakarta, Sabtu (10/3).
Meski tiket baru dibuka Sabtu pagi pukul 09.00, namun calon pembeli sudah antri sejak Jum'at malam (9/3) dan terus dibanjiri masyarakat menjelang pagi.
“Kita ngantri dari jam segini karena takut nggak kebagian tiket. Belum tenang kalau nggak megang tiketnya,” ujar Tasya, 19 yang datang bersama tiga orang temannya dari Bekasi.
Seperti dikutip detikhot, dalam antrian itu, terlihat berbagai usia menyatu. Dari mulai anak-anak bahkan ibu hamil pun rela mengantri tiket konser GaGa. Beberapa aparat keamanan dari kepolisian setempat tampak berjaga-jaga. Panitia juga menyiapkan dua mobil ambulance sebagai tindak antisipasi. Penjaja makanan pun banyak terlihat di sana. Mereka coba mencari rejeki dari keramaian antrian tiket yang ada.
Total ada 10 outlet yang siap menjual 40 ribu tiket yang tersedia dengan variasi harga mulai dari Rp 465 ribu hingga Rp 2,25 juta. Rencananya, outlet akan dibuka hingga pukul 17.00 WIB. Hingga pukul 11.30 WIB beberapa tiket habis, antara lain kelas Reserved Tribun dan Tribun 3.
Konser Gaga sendiri baru akan digelar pada 3 Juni mendatang di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat.
Lady Gaga Pemuja Setan
Bagi para pemerhati konspirasi dan Yahudi, nama Lady Gaga sudah tidak asing sebagai artis penyembah ajaran musyrik Pagan. Seperti pernah dilansir Dailymail, salah satu pekerja di hotel Intercontinental, London pernah melaporkan bahwa penyanyi kontroversial tersebut telah meninggalkan cairan mirip darah dalam jumlah besar di bak mandi hotel.
Karenanya, pihak hotel pun curiga bahwa penyanyi berusia 25 tahun itu telah melakukan ritual pemujaan pada setan dengan media darah tersebut.
"Lady Gaga meninggalkan sejumlah besar darah di kamarnya setelah menempati salah satu ruangan pada musim panas lalu. Kejadian ini telah dilaporkan kepada petugas," ungkap salah satu sumber pada Truthquake.
Selain itu, sumber lain juga mengungkapkan bahwa semua staf hotel sangat yakin GaGa telah mandi di sana, atau setidaknya menggunakan cairan itu untuk mendandani kostumnya yang selalu super aneh di atas panggung.
Maka hal itu sangat wajar, karena Lady Gaga memang terkenal sebagai boneka illuminati yang memiliki ritual pagan sebagai kewajiban.
Bintang Porno
Selain sebagai artis pemuja pagan, Lady Gaga juga dikenal sebagai perusak moral. Gaga pernah menjadi model sketsa bugil karya Tonny Bennett yang laku terjual dengan harga USD30 ribu atau setara R 272 juta.
Rencananya, semua keuntungan yang akan diperoleh dalam pelelangan sketsa yang sepintas terlihat kurang sempurna itu akan disumbangkan ke dua yayasan. Yaitu Exploring the Arts milik Tony Bennett dan Born This Way Foundation milik Lady Gaga. Diharapkan hasil dari pelelangan tersebut akan dapat menyokong kedua lembaga tersebut.
Sketsa itu dibuat oleh Tony saat Gaga menjalani sesi pemotretan Annie Leibovitz untuk majalah Vanity Fair, edisi Januari 2012.
Dalam sketsa tersebut, pelantun Born This Way itu tampak polos tanpa balutan sehelai benang pun sambil memegang sepuntung rokok. Di bagian pojok, terdapat inisial di pembuat sketsa, yang ditulis dengan nama Benedetto.
"Saya masuk dan berkata, 'Ya, Tony, di sini kita'. Dan saya menjatuhkan jubahku, lalu masuk ke posisi," kata Gaga dalam sebuah wawancara TV yang dikutip dari Aceshowbiz,Minggu (25/12/2011).
"Saya merasa malu dan berpikir, 'Ini Tony Bennett. Mengapa saya telanjang?'," sambungnya. Gaga dan Bennett merupakan teman duet dalam album 'The Lady is a Tramp'.
Gaga memang selalu tampil dengan pakaian tipis. Hampir dalam tiap konsernya, Gaga tidak malu-malu tampil berbalut busana seronok. Karena itu tak heran, dalam sesi pemotretan ia mau difoto bugil. 
Read more...

Indonesia Damai Tanpa Liberal

Dengan berpakaian putih-putih, puluhan ribu massa Umat Islam memenuhi Bunderah HI pada Jum'at siang (9/3) untuk menolak Jaringan Islam Liberal (JIL) dan antek-anteknya.
Mulai dari anak-anak sampai kakek-kakek tumpah ruah di tempat ini. Mereka datang dari berbagai penjuru, mulai Jabodetabek sampai Banten, Bandung dan Tasikmalaya.
Mereka muak dengan aktifitas JIL dan sekutunya selama ini. Bahkan seorang Fauzi Badila, aktor, mengecam keberadaan JIL. "Gue anti JIL, karena statemen pimpinan JIL banyak yang aneh terkait Islam dan Rasulullah SAW," tukas Fauzi.
(MZS)
Read more...

HTI: Negara Telah Durhaka Kepada Rakyatnya

Jumat, 09/03/2012 08:44 WIB | Arsip | Cetak
Juru Bicara HTI Ustadz Ismail Yusanto mengatakan kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM adalah bentuk kedurhakaan negara kepada rakyatnya. Kebijakan yang berawal dari liberalisasi migas ini telah menjadikan rakyat semakin miskin, karena seperti tercantum dalam UU MIGAS No. 22/2001 pasal 9 bahwa pemerintah telah memberikan peluang bahkan menyerahkan pengelolaan migas mulai dari kegiatan hulu sampai hilir kepada pihak swasta.
“Negara telah durhaka kepada rakyatnya. Bagaimana mungkin BUMN yang milik negara harus mengelola milik negara dengan mengikuti tender. Dan dalam catatan saya, BUMN kita lebih banyak kalah. Inilah perubahan yang sangat drastis dan fundamental melalui UU Migas tahun 2001 UU no 22,” tegasnya kepada Eramuslim.com, Kamis (8/3) seusai Diskusi Halaqoh Islam dan Peradaban di Mesjid Ukhuwah Islamiyah, Kampus UI.
Ismail Yusanto juga menampik alibi pemerintah bahwa liberalisasi Migas dilakukan untuk menarik investor asing demi kepentingan rakyat. Ini dikarenakan perusahaan-perusahaan asing telah bercokol di Indonesia jauh sebelum lahirnya UU Migas.
“Itu omong kosong. Mengapa? Karena sebelum UU Migas ini investasi sudah ada. Apakah Chevron yang ada di Riau itu baru ada kemarin? Tidak, dia sudah ada sejak tahun 70,” tegasnya.
Hal lain yang dipertanyakan Ismail Yusanto adalah mengapa setelah diberlakukannya UU Migas ini lifting minyak Indonesia turun. Padahal logikannya lifting minyak Indonesia naik jika banyak investasi masuk.
“Dulu kita kan sempat 1,4 juta barel perhari, tapi kenapa sekarang tinggal 900-950. Itu menunjukkan bahwa UU ini mendorong investasi itu tidak tepat," imbuhnya. 
Read more...


“Ganyang..ganyang.. ganyang liberal, ganyang liberal sekarang juga. Ganyang..ganyang..ganyang Ahmadiyah, ganyang Ahmadiyah sekarang juga. Ganyang..ganyang.. ganyang SBY, ganyang SBY sekarang juga..”
Yel-yel itu diteriakkan puluhan ribu umat Islam dalam aksi Indonesia Tanpa Liberal, Jum’at (9/3). Lautan umat yang terdiri dari seluruh ormas Islam itu memadati sepanjang Jalan Sarinah menuju Istana Negara yang berlangsung secara tertib dan damai. Aksi yang sempat diguyur hujan ini diikuti oleh para Ulama, Tokoh Masyarakat, Kelompok, Mujahid, Da’i, pelajar dan elemen lainnya. Mereka bersatu padu dan berjalan bersama dengan meneriakkan keinginan pemberlakuan Syariat Islam di Indonesia.
Dalam orasinya, Ustadz Bernard Abdul Jabbar, koordinator aksi menyatakan pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan liberal di Indonesia. Kasus Ahmadiyah yang tidak selesai hingga saat ini, membuktikan pemerintah tidak melindungi akidah umat Islam dan memelihara aliran sesat.
“Tunjukkan kepada dunia bahwa kita umat Islam turun menolak liberal,” katanya dalam orasi.
Ia juga mewanti-wanti bahwa kelompok-kelompok liberal di Indonesia adalah kepanjangan tangan dari para musuh-musuh Allah di Barat. Dengan pongahnya mereka mengatakan semua agama sama, Al Qu’ran harus didekontruksi, bahkan homoseksualisme adalah hak asasi manusia. Nama-nama seperti Nurcholis Madjid, Ulil Abshar Abdallah, Guntur Romli, Musdah Muliah, disebut-sebut masa dari Forum Umat Islam (FUI) ini sebagai daftar tokoh berbahaya yang harus dijauhi.
Dalam orasi lainnya, Ustadz Fauzan Al Anshari, membakar semangat masa untuk melihat kasus liberalisme, jernih ke dalam. Bahwa sistem demokrasi di negara ini telah menjadi orangtua kandung dalam menyuburkan liberalisme pemikiran. Ia mewanti-wanti agar umat Islam tidak terkecoh hanya berkutat pada kritik liberalisme tetapi abai melihat sebuah sistem besar dibelakang liberalisme, yakni faham musyrik demokrasi.
“Demokrasi lah yang menyuburkan faham liberalisme, karena kebebasan berpendapat telah menjadi alat untuk melegalisasi kebebasan beragama,” tegasnya.
Selain daripada itu, Ustadz Abu Jibril menyemangati masa bahwa kita adalah mujahid yang ada di Indonesia denagn segala tantangan yang beragam. Liberalisme tidak saja merusak sendiri pemikiran, tetapi telah merembet ke bidang-bidang lainnya seperti ekonomi, politik, dan budaya.
“Kenaikan BBM adalah bukti pemerintah menjalankan liberalisme dalam bidang ekonomi hingga membuat masyarakat kecil menjadi sengsara,” tukasnya disambut takbir massa.
Dan orasi pun silih berganti dilakukan berbagai elemen umat Islam seperti Gerakan Reformasi Islam, Forum Taruna Muslim, Front Pembela Islam, Lembaga Pengkajian Syariat Islam, Majelis Mujahidin Indonesia, dan berbagai organisasi Islam yang tidak bisa disebut satu persatu.
Tentu jika bicara kuantitas dan kualitas, aksi massa ini kata Ustadz Bernard Abdul Jabar lebih pas dikatakan sebagai bagian dari Indonesia. Karena puluhan ribu massa yang hadir betul-betul ikhlas demi kebaikan Indonesia.
“Jangan sampai bencong, dongdot, pelacur diberitakan, kita tunjukkan kepada dunia bahwa umat Islam turun menolak liberal,” sindirnya menyinggung gerakan #IndonesiaTanpaFPI yang hanya dihadiri 60 orang. Itupun terdiri dari kaum homo, waria, pria bertato, lesbi, dan sebagainya.
“Wah 60 bencong, tukang homo, cewek ngerokok mau melawan 10.000 ulama, da’i, mujahid, mahasiswa, pelajar,” kata para peserta aksi.
Read more...

Sabtu, 10/03/2012 10:06 WIB | Arsip | Cetak
Foto Zakir Salmun
Meski hanya dihadiri 60 orang peserta, aksi Indonesia Tanpa FPI ramai diberitakan media massa. Tapi aksi 10.000 umat Islam yang menolak kampanye liberalisme dengan niat memperbaiki moral bangsa jangan harap mendapatkan porsi di media. Hal itu dinyatakan Ketua Umum Front Pembela Islam Habib Riziq Shihab dalam aksi Indonesia Tanpa Liberal di Bundaran HI, Jum’at (9/3)
“Meski kita banyak disini jangan mimpi masuk televisi, kenapa? Karena kita bukan bencong, karena kita bukan homo, karena kita bukan lesbi, karena kita bukan koruptor, karena kita bukan setan, karena kita bukan iblis.” sambung Habib Rizieq disambut takbir peserta aksi yang mengelilingi bundaran HI.
Sikap media massa memang selama ini dipertanyakan. Mereka lebih mengedepankan faktor keunikan dan dukungan kaum liberalisme ketimbang memperbaiki moral umat.
"Eh besok ada satu bencong disini demo bubarkan FPI, pasti masuk TV. Tapi jika Ustadz Muhammad Al Khaththath (Sekjen FUI) yang demo dan sepuluh ribu umat aksi tidak akan masuk TV. Kenapa? Sebab Ustadz Khaththath bukan homo, lesbi, dan bencong,” sambungnya.
Habib Riziq pun kemudian melemparkan tanya kepada para peserta aksi semata-mata meluruskan niat dan jangan mengharapkan pemberitaan media.
“Apakah kita takut dengan media? Apa kita takut dengan TV? Presiden aja kita lawan, apalagi TV yang kurang ajar. Betul?” tegasnya.
Sementara itu, Ustadz Bernard Abdul Jabbar selaku koordinator aksi, mengatakan umat Islam sulit mengharapkan keadilan dari pemberitaan media. Maka itu beliau mengimbau untuk menjadikan aksi ini sebagai jalan meraih ridho Allah subhana wata'ala.
"Karena TV hanya urusan dunia, sedangkan aksi kita langsung diliput oleh Allah,” optimismenya kepada para peserta
Read more...

Terlepas dari banyaknya kontroversi terkait sosok Harun Yahya dengan karya-karyanya, namun beberapa karya Harun Yahya telah membuat banyak orang tersadar dan mulai mengkaji Islam, sebut lah salah satunya Ron Mastro yang mulai tertarik Islam setelah membaca salah satu buku karya Harun Yahya.
Dan berikut kisah perjalanan Ron Mastro menemukan Islam:
Nama saya Ron Mastro, dan saya ingin memberitahu Anda hari ini bagaimana saya tertarik mengkaji dan masuk Islam setelah membaca karya Harun Yahya.
Ketika saya masih kecil, saya dibesarkan sebagai seorang Kristen di Amerika Serikat. Saya pergi ke gereja setiap hari Minggu dan saya pergi ke Sekolah Minggu, sama seperti anak-anak Amerika lainnya lakukan. Tapi pada saat saya berusia sepuluh atau sebelas tahun, saya berhenti pergi ke gereja, karena saya tidak bisa menemukan jawaban yang saya cari, dan hal itu membuat saya sedih, belum penjelasan yang saya terima dari gereja belum bisa memuaskan saya.
Di masa remaja saya, saya telah meninggalkan semua agama secara bersama-sama. Meskipun begitu, saya tidak pernah melakukan sesuatu yang "buruk," tapi saya melupakan Tuhan, sya lupa bahwa Tuhan itu ada dan Tuhan mengasihi seluruh umat manusia.
Di awal usia tiga puluhan, saya pindah ke ibukota Praha di Republik Ceko, kota yang indah penuh dengan arsitektur yang menakjubkan dan banyak hal yang menyenangkan.
Suatu hari, ketika saya dalam perjalanan pulang, saya berhenti di stasiun kereta, dan di stasiun kereta ada toko buku kecil. Saya menemukan satu buku dalam bahasa Inggris berjudul "Matter: The Other Name for Illusion" karya Harun Yahya. Yang buku tersebut akhirnya saya beli.
Menemukan Islam
Saya membawa pulang buku dan mulai membacanya. Dan ketika saya membaca buku ini, saya menyadari bahwa banyak pertanyaan yang saya miliki di masa muda bisa terjawab. Apakah sifat realitas? Apakah kebenaran itu? Ini adalah pertanyaan yang tidak bisa dijawab bagi saya di tahun-tahun saya sewaktu masih muda.
Singkat cerita, semakin saya mendalami buku-buku yang saya baca membuat banyak hal yang mulai masuk akal bagi saya. Saya mulai mengerti dan memahami hal-hal di tingkat yang jauh lebih tinggi daripada sebelumnya.
Karena rasa ingin tahu dengan Islam membuat saya berhasil memperoleh kitab suci Al-Quran. Jadi, saya mulai membaca Al-Quran (terjemah, tentunya) dari surah pertama. Dan saat saya selesai membacanya, beberapa hari kemudian, dalam hati saya saya menyadari bahwa saya telah berurusan dengan kebenaran. Alhamdulillah.
Saya menyadari bahwa Al Qur'an benar-benar firman Allah yang diwahyukan melalui Nabi Muhammad, saw. Ini menjawab begitu banyak pertanyaan yang saya punya; pertanyaan tentang Yesus, pertanyaan tentang Musa, Daniel, Yehezkiel dan banyak dari nabi besar Allah yang lain, damai sejahtera atas mereka semua.
Dan saya mulai menyadari secara perlahan dengan bertahap sehingga terbuka hati saya bahwa jalan Islam adalah jalan yang benar untuk mengenal Allah, dan Islam adalah agama yang benar untuk umat manusia.
Hari ini saya sekarang tinggal di Jerman, saya memiliki pekerjaan yang baik, saya sangat senang dengan apa yang saya miliki, saya sangat senang dengan apa yang saya lakukan. Saya melakukan shalat setiap hari, dan saya tahu bahkan jika saya telah melakukan hal-hal buruk di masa lalu, Allah akan mengampuni saya karena dosa saya.
Sesungguhnya, Islam adalah agama untuk seluruh umat manusia, dan benar-benar Islam semuanya dari Allah, Alhamdulillah.
Read more...